Saturday, January 15, 2011

Manusia yang manis berkata-kata...Behave!(>_<)


11 Safar 1432H

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. ( 50 : 18)

Subhanallah, semua tindak tanduk kita selalu diawasi, begitu juga dengan semua perkataan kita. Allah mengutus malaikatnya, untuk mencatat semua yang kita lakukan dan ucapkan tiada satu pun yang lepas dari pengawasannya.
Setiap perkataan yang kita ucapkan, akan mendatangkan kebaikan ataupun keburukan, itu tergantung dari apa-apa yang kita ucapkan. Menjaga lisan, sangat mudah untuk dilakukan, tapi pada kenyataannya, lisan itu sangat sulit sekali untuk dikontrol. Terutama apabila kita dalam keaadan marah dan membenci seseorang, akan sangat mudah sekali bagi seseorang yang lemah iman untuk membenci seseorang,membuat-buat berita yang tidak benar yang Na'udzubillah minzalik jatuhnya adalah fitnah.
Dan seringkali kita terlena dengan gosip sesuatu hal yang baru saja kita dengar/baca tanpa menyedari akan akibatnya. Kita tidak menyadari bahwa lisan yang keluar dari mulut kita bisa menyebabkan kesedihan dan penderitaan bagi orang lain. Begitu pentingnya menjaga lisan ini, sampai-sampai dalam suatu hadis Rasulullah saw menjanjikan syurga bagi yang bisa mengawal lisannya.

Dari Sahl bin Sa'ad r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya - yakni mulut - serta antara kedua kakinya - yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan syurga untuknya." (Riwayat Bukhori dan Muslim)


Menjaga lisan merupakan pekerjaan yang susah. Susah, karena seringkali tanpa disedari kita memberikan pendapat mengenai suatu gossip/berita,  padahal kita sendiri tidak mengetahui kebenaran dari gossip/berita tersebut. Malah kita tidak perlu memberikan komentar/pendapat apapun atas suatu hal apabila kita tidak mengetahui masalah tersebut dengan jelas dan pasti, karena sebenarnya diam itu lebih baik.


Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam.




Dalam hadis selanjutnya, Rasulullah bersabda, bahwa :

"Sesungguhnya seseorang hamba itu niscayalah berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia fikirkan - baik atau buruknya, maka dengan sebab perkataannya itu ia dapat tergelincir ke neraka yang jaraknya lebih jauh daripada jarak antara sudut timur dan sudut barat." (Riwayat Bukhori dan Muslim)


Dari hadis di atas, terlihat, bahwa penting sekali bagi mengawal lisannya, memikirkan kata-kata yang akan dikeluarkan dari mulutnya, karena lisan yang buruk bisa menbinasakan dirinya sendiri.


"Sesungguhnya seseorang itu niscayalah berkata dengan suatu perkataan dari apa-apa yang diridhai oleh Allah Ta'ala, ia tidak mengira bahwa perkataan itu akan mencapai suatu tingkat yang dapat dicapainya, lalu Allah mencatat untuknya bahwa ia akan memperoleh keridhaanNya sampai pada hari ia menemuiNya -yakni hari kematiannya atau pada hari kiamat nanti. Dan sesungguhnya seseorang itu niscayalah berkata dengan suatu perkataan dari apa-apa yang menjadikan kemurkaan Allah, ia tidak mengira bahwa perkataan itu akan mencapai suatu tingkat yang dapat dicapainya, lalu Allah mencatatkan untuknya bahwa ia akan memperoleh kemurkaanNya sampai pada hari ia menemuiNya." (Diriwyatkan oleh Malik)


Wallahu a'lam bissawab.

Sesungguhnya kebenaran itu hanyalah milik Allah dan kesalahan datangnya dari manusia.

Semoga bermanfaat.


4 comments:

salsabila said...

kadang2 rasa lebih baik jadi pendiam dr berkata sesuatu yg sia2..
tp betapa susahnya nak jadi pendiam..

rijal88 said...

Ali Bin Hatim melaporkn, Rasulullah s.a.w brsabda:

"Saudara semua perlu melakukan kebaikan utk menjauhkan diri drpd api neraka, walaupun saudara hanya memberi sedekah sepotong kurma. NAmun, bagi sesiapa yg tidak mampu, bertuturlah dgn tutur kata yg baik"
(Hadis Bukhari & Muslim)


*Buku Berbicara Cara NAbi, Imam NAwawi

Elany Yahaya said...

>>>salsabila: betoi,kdg2 diam tue juga bahaya..kita myimpn sesuatu yang x sptutnya di simpn.

Elany Yahaya said...

>>Rijal88: syukron,pesanan nabi mjdi tguran malah panduan kita brhdpn dgn sikap mazmumah ini